tugas 8 PENGEMBANGAN sumber daya air
di susun oleh :
nico alfianur
16 630 115
Infrastruktur
keairan
Pengertian InfrastrukturPengertian
Infrastruktur tercantum dalam beberapa versi. menurut American Public Works
Association(Stone, 1974 Dalam Kodoatie,R.J.,2005), adalah fasilitas-fasilitas
fisik yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-agen publik untuk
fungsi-fungsi pemerintahan dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan
limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan similar untuk memfasilitasi
tujuan-tujuan sosial dan ekonomi. Jadi infrastruktur merupakan sistem fisik
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan
ekonomi.
Secara teknik, infrastruktur
memiliki arti dan definisi sendiri yaitu merupakan aset fisik yang dirancang
dalam sistem sehingga memberikan pelayanan publik yang penting.
Sistem Infrastruktur
Sistem infrastruktur didefinisikan
sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan
yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat
(Grigg, 2000 dalam Kodoatie,R.J.,2005). Sistem infrastruktur merupakan
pendukung utama sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Disini, infrastruktur berperan
penting sebagai mediator antara sistem ekonomi dan sosial dalam tatanan
kehidupan manusia dan lingkungan. Kondisi itu agar harmonisasi kehidupan tetap
terjaga dalam arti infrastruktur tidak kekurangan (berdampak pada manusia),
tapi juga tidak berlebihan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan alam
karena akan merusak alam dan pada akhirnya berdampak juga kepada manusia dan
makhluk hidup lainnya. Dalam hal ini, lingkungan alam merupakan pendukung
sistem infrastruktur, dan sistem ekonomi didukung oleh sistem infrastruktur,
sistem sosial sebagai obyek dan sasaran didukung oleh sistem ekonomi.
Analoginya seperti gambar dibawah ini :
Pengelompokan sistem insfrastruktur
dapat dibedakan menjadi (Grigg, 2000 dalam Kodoatie,R.J.,2005) :
Grup keairanGrup distribusi dan
produksi energiGrup komunikasiGrup transportasi (jalan, rel)Grup bangunanGrup
pelayanan transportasi (stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dll)Grup
pengelolaan limbahKomponen Infrastruktur Komponen-komponen di dalam
infrastruktur menurut APWA (American Public Works Association) adalah :
Sistem penyediaan air : waduk,
penampungan air, transmisi dan distribusi, fasilitas pengolahan air (water
treatmentSistem pengelolaan air limbah : pengumpul, pengolahan, pembuangan,
daur ulangFasilitas pengelolaan limbah padatFasilitas pengendalian banjir,
drainase dan irigasiFasilitas lintas air dan navigasiFasilitas transportasi:
jalan, rel, bandar udara (termasuk tanda-tanda lalu lintas dan fasilitas
pengontrolSistem transit publikSistem kelistrikan: produksi dan
distribusiGedung publik: sekolah, rumah sakitFasilitas perumahan publikTaman
kota sebagai daerah resapan, tempat bermain termasuk stadion
Sedangkan menurut P3KT,
komponen-komponen infrastruktur antara lain:
Perencanaan kotaPeremajaan
kotaPembangunan kota baruDrainaseAir limbahPersampahanPengendalian
banjirPerumahanPerbaikan kampungPerbaikan prasarana kawasan pasar
Dilihat dari input - output bagi
penduduk, komponen-komponen tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga karakteristik,
yaitu:
Komponen yang memberi input kepada
penduduk. Jenis infrastruktur yang termasuk dalam kategori ini adalah prasarana
air minum dan listrikKomponen yang mengambil output dari penduduk. Jenis
infrastruktur yang termasuk dalam kelompok ini adalah prasarana
drainase/pengendalian banjir, pembuangan air kotor/sanitasi, dan pembuangan
sampah.Komponen yang dapat dipakai untuk memberi input maupun mengambil output.
Jenis infrastruktur yang termasuk dalam kelompok ini meliputi: prasarana jalan dan
telepon.
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR
Bangunan Air
Bangunan air adalah bangunan yang
digunakan untuk memanfaatkan dan mengendalikan air di sungai maupun danau.
Bentuk dan ukuran bangunan
tergantung kebutuhan, kapasitas maksimum sungai, dana pembangunan dan sifat
hidrolik sungai. Kebanyakan konstruksi bangunan air bersifat lebih masif dan
tidak memerlukan segi keindahan dibanding dengan bangunan-bang
unan gedung atau jembatan, dan
perencanaan bangunannya secara detail tidak terlalu halus. Permukaan bangunan
air atau bagian depannya sebaiknya berbentuk lengkung untuk menghindari
kontraksi sehingga mempunyai efisiensi yang tinggi dan mengurangi gerusan lokal
(local scoure) di sekililing bangunan atau di hilir bangunan.
Bangunan air untuk irigasi
Bangunan ini merupakan bangunan
utama yang dibangun di sungai untuk memenui kebutuhan air irigasi.
Jenis bangunan yang dipilih harus
disesuaikan dengan jumlah air yang ada disungai tersebut, sifat hidrolik
sungai, daerah yang akan diairi, jenis tanaman yang akan dikembangkan dan
sebagainya.
Air yang diambil dari sungai harus
dapat mengalir secara gravitasi dan harus bisa mengurangi kandungan sedimen
yang berlebihan serta memunginkan untuk mengukur air yang masuk irigasi.
Mengingat tempat kedudukan lahan
yang akan dialiri dan kondisi sungai yang ada maka dapat dibuat beberapa jenis
bangunan utama, yaitu:
1. Bangunan Pengambil Bebas
2. Bangunan Bendung
3. Bendungan
Bangunan ini dibuat untuk
memungkinkan dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi tanpamerubah kondisi
sungai, jika muka air sungai cukup tinggi untuk mencapai lahan yang akan
diairi.
Bangunan tersebut berupa saluran
pengambilan yang dilengkapi dengan pintu air untuk mengatur debit air yang
masuk untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Bangunan tersebut harus dapat mengambil
air dengan jumlah yang cukup pada masa pemberian air irigasi tanpa memerlukan
peninggian muka air sungai.
Bangunan seperti ini jarang diaplikasikan.
Sulitnya sistem ini seringkali kali memerlukan saluran yang sangat panjang
untuk mencapai sawah yang dapat diairi. Panjang saluran disebabkan beda tinggi
tekan yang harus disediakan agar air sampai ke sawah
secara gravitasi. Saluran yang terlalu
panjang menyebabkan banyaknya kehilangan air, akibat rembesan dan penguapan.
Hal ini memprihatinkan banyaknya pencurian air disaluran yang sulit dicegah.
Bangunan ini dibangun melintang
sungai yang berfungsi untuk menaikkan muka air sungai, menaikkan tinggi tekan
dan atau membendung aliran sungai sehingga aliran sungai mudah disap dan
dialirkan secara gravitasi ke daerah yang membutuhkannya dengan jarak saluran
yang relatif pendek. Tipe bendung dapat dibedakan menjadi:
Bendung pelimpah atau bisa juga
disebut bendung tetap.Bendung gerak yang berupa pintu air.Bendung gerak yang
berupa bendung karet. Bendung tetap adalah ambang yang dibangun melintang
sungai untuk pembendungan sungai yang terdiri dari ambang tetap, dimana muka
air banjir di bagian udiknya tidak dapat diatur elevasinya. Bendung ini juga
merupakan penghalang saat terjadi banjir sehingga air sungai menjadi tinggi dan
tanpa kontrol yang baik akan dapat menyebabkan genangan air di hulu bendung
tersebut. Untuk sungai yang tidak mampu menampung tinggi luapan yang terjadi tidak
sesuai dengan bangunan ini. Bahannya dapat terbuat dari pasangan batu, beton
atau pasangan batu dan beton. Dibangun umumnya di sungai ruas hulu dan ruas
tengah.
contoh:
Bendung Colo
Lokasi Sungai Bengawan Solo,Desa
Pengkol, Kecamatan Nguter,Kabupaten Sukohardjo,Propinsi Jawa TengahTipe :
Bendung tetap konstruksi betonPanjang bendung keseluruhan : 111,75 m
Tinggi maksimum : 8,68 m
Elevasi mercu : + 108,00 mTujuan -
Mengatur muka air sungai Bengawan Solo agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan
irigasi - Melalui Saluran Induk Colo
Timur dan Saluran Induk Colo Barat mampu mengairi lahan persawahan seluas
23.200 ha
- Daerah genangan Bendung Colo
berfungsi sebagai reservoir dengan isi 1,20 juta m3
2.2 Bendung Gerak, yang berupa
pintu air
Bendung ini dapat dihilangkan
selama terjadi aliran besar yaitu dengan cara membuka pintu air, sehingga
masalah yang ditimbulkan selama banjir kecil saja, karena kenaikan muka air
akibat banjir rendah. Bendung gerak dilengkapi dengan alat pembuka pintu
mekanik untuk mengatur muka air di depan pengambilan agar air yang masuk sesuai
dengan kebutuhan irigasi. Bendung gerak memerlukan eksploitasi secara terus
menerus karena pintunya harus tetap terjaga dan dioperasikan dengan baik dalam
keadaan apapun. Pada saat banjir, pintu harus segera dibuka agar tidak
menimbulkan kenaikan muka air dihilir bendung secara berlebihan yang akan
menyebabkan genangan di hulu bendung.
Bendung Gerak Mrican
Tipe :Concrete + pintu bajaJumlah
pintu : 9 buah @13,20 mElevasi puncak : El. 55,60Tebal pilar : 1,80 mTipe pintu
: motor penggerakDebit banjir rencana : 950 m3/dtTujuan
- Penyediaan air Irigasi daerah
Warujayeng-Turi Tunggorono seluas 23.160
ha
- Pengontrol sedimen masuk ke
saluran irigasi
- Pengendali banjir
- Pencegah degradasi berlebihan di
sungai Bendung Lodoyo Bendung Tipe : Bendung gerakElevasi puncak mercu : El.
125,00 mLebar mercu : 8 @ 12,00 mPintu air : 8 @ 12,00 m x 11,30 m
Tujuan
- Pembangkit tenaga listrik PLTA
unit II Wlingi Raya dengan daya
terpasang 1 x 27 MW
- PLTA Lodoyo dengan daya terpasang
1 x 4,7 MW
- Pengatur debit air (afterbay) PLTA Wlingi
Raya
- Pengendalian banjir
- Perikanan darat dan pariwisata
2.3 Bendung Gerak, yang berupa
bendung karet
Bendung ini dapat mengembang dan
mengempis secara otomatis, apabila air telah mencapai ketinggian yang telah
ditentukan.
Ada banyak kelebihan bendung karet
dibanding pintu air, antara lain bentangnya jauh lebih lebar dan operasinya
dilakukan secara otomatis, tanpa menjaga dan mengoperasikan pintu secara terus
menerus, baik pada aliran tinggi maupun aliran rendah. Namun dengan kondisi
sungai yang banyak mengandung sedimen kasar atau sampa padat, bendung karet
tidak dianjurkan karena akan cepat robek.
Isi bendung karet bisa udara bisa
juga diisi air, namun pengisian udara lebih mudah karena tidak diperlukan
tampungan air untuk mengisi bendung karet.
Bendung Karet Menturus
Tipe operasi : Isian udaraJumlah
pintu : 6 buahTinggi : 2,10 m
Total lebar dasar : 150
mSpesifikasi pintu karet Material : ethyline propyline diene Tebal : 12
mmPondasi Tipe : Reinf. Concrete Panjang
: 9,00 m Lebar : 150 m Perkuatan pondasi : PC pile 0,400 mm - panjang = 15 m
Turap : Steel sheet pile - panjang = 10 mTujuan
- Menaikkan muka air kali Brantas bagian tengah di musim kemarau, untuk mensuplai air irigasi
daerah persawahan 4.549ha bersama-sama dengan Bendungan Jatimlerek - Menaikkan intensitas tanam
Bendungan atau dam adalah
konstruksi yang dibangun untukmenahan laju air menjadi waduk, danau, atau
tempat rekreasi. Bangunan ini dibangun melintang sungai untuk meninggikan muka
air dan membuat tampungan air. Dengan dibangunnya waduk ini dapat berfungsi
ganda antara lain pengendalian banjir, irigasi, PLTA, industri, air minum, perikanan,
rekreasi dan lain-lain.
Terdapat banyak sekali tipe
bendungan yang sukar dibandingkan antara satu dengan yang lainnya. Jadi satu
bendungan dapat dipandang dari berbagai segi yang masing-masing menghasilkan
tipe yang berbeda-beda pula. Pembagian tipe bendungan:
3.1 Pembagian tipe bendungan
berdasar ukurannya
Ada dua tipe yaitu bendungan besar
dan bendungan kecil. Bendungan besar (large dams) Menurut ICOLD definisi bendungan
besar adalah: Bendungan yang tingginya lebih dari 15 m, diukur dari bagian
terbawah pondasi sampai puncak bendungan. Bendungan yang tingginya antara 10 m
dan 15 m dapat pula disebut bendungan besar asal memenuhi salah satu atau
lebih kriteria sebagai berikut:
- Panjang puncak bendungan tidak
kurang dari 500m
- Kapasitas waduk yang terbentuk
tidak kurang dari 1 juta m3.- Debit banjir maksimal yang diperhitungkan tidak
kurang dari 2000 m3/detik.
- Bendungan menghadapi
kesulitan-kesulitan khusus pada pondasinya (had specially difficul foundation
problems)
- bendungan didesain tidak seperti
biasanya (unusual design)
Bendungan kecil (small dams, weir,
bendung) Semua bendungan yang tidak memenuhi syarat sebagai bendungan besar
disebut bendungan kecil.
3.2 Pembangian tipe bendungan
beasar tujuan pembangunannya
Bendungan dengan tujuan tunggal
(single purpose dams).
Adalah bendungan yang dibangun
untuk memenuhi satu tujuan saja. Misalnya untuk: pembangkit tenaga listrik atau
irigasi ( pengairan) atau pengendalian
banjir atau perikanan darat dll, tetapi hanya satu tujuan saja.
Contoh : Bendungan Sakuma di Sungai
Tenryu ( Jepang ) Tujuan pembangunan
untuk PLTA.
Bendungan serbaguna (multipurpose
dams) Adalah bendungan yang dibangun untk memenuhi beberapa tujuan, misalnya:
pembangkit listrik (PLTA) dan irigasi
pengairan), pengendalian banjir dan PLTA, air minum dan industri, PLTA
,pariwisata dan irigasi dll.Contoh: Bendungan Selorejo di Sungai (Kali) Konto
(Jawa Timur).
BENDUNGAN SELOREJO
Manfaat dan Tujuan
Pengendalian banjir Banjir 1000
tahunan sebesar 920 m3/det. dapat dikendalikan menjadi 360 m3/detBanjir 200
tahunan sebesar 720 m3/det. dapat dikendalikan menjadi 260 m3/detPembangkit
tenaga listrik dengan daya terpasang 1 x 4,5 MW (49 juta kWh/tahun)Penyediaan
air irigasi di daerah Pare dan Jombang pada Musim Kemarau sebesar 4 m3/det.
sehingga me
nambah luas daerah irigasi sebesar
5.700 ha dan menaikkan produksi padi sebesar 7500 ton/tahunPariwisata dan
perikanan darat
3.3 Pembagian tipe bendungan
berdasar konstruksinya.
Bendungan urugan (fill dams,
embakment dams)
Menurut ICOLD definisinya adalah
bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan (material) tanpa tambahan
bahan lain yang bersifat campuran secara
kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bendungan asli. Bendungan ini masih
dapat di bagi menjadi: Bendungan urugan serba sama (homogenous dams) Contoh :
Bendungan Bening, Tipe : Homogenous
Bendungan urugan berlapis-lapis
(zone dams rockfill dams)Adalah bendungan urugan yang terdiri dari beberapa
lapisan yaitu lapisan kedap air (water tight layer), lapisan batu (rock zones,
shell), lapisan batu teratur (riprap) dan lapisan pengering (filter zones).
Contoh :
BENDUNGAN WONOREJO
Terletak di desa Wonorejo Kecamatan
Pagerwojo Kabupaten Tulungagung.
Tipe : Timbunan batu dengan inti kedap air
BENDUNGAN WONOGIRI
Lokasi di sungai bengawan Solo Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah),
Tipe : Timbunan batu dengan inti
kedap ditengah
BENDUNGAN SUTAMI
Lokasi bendungan berada pada K.
Brantas + 14 km di hilir Bendungan
Sengguruh dan +35 km dari
kota Malang
Tipe : Timbunan batu /Rock Fill
Bendungan urugan batu dengan
lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill dams, dekced rockfill
dams)
Adalah bendungan urugan batu
berlapis-lapis yang lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan.
Lapisan kedap air yang sering dipakai
adalah aspal dan beton bertulang. Perancis telah mencoba menggunakan
geotextile. Bahan- bahan lainnya seperti kayu, besi dan karet penah pula dicoba
namun mengalami kesulitan sehingga tidak pernah dipakai lagi.
Contoh : Bendungan Numappara di
Sungai Taka (Jepang)
Bendung Marchlyn di tepi Telaga Marchlyn
(Inggris)
2.
Bendungan beton (concrete dams)
Adalah bendungan yang di buat ari
konstruksi beton baik dengan tulangan maupun tidak. Ini masih dapat dibagi
menjadi: bendungan beton berdasar berat
sendiri, bendungan beton dengan penyangga, bendungan beton berbentuk lengkung
dan bendungan beton kombinasi. Bendungan
Hoover, sebuah bendunganbeton lengkung di Black Canyon diSungai Colorado Bendungan
Scrivener, Canberra Australia, dibangun untuk mengatasibanjir 5000-tahunan
3. Bendungan lainnya
Biasanya hanya untuk bendungan
kecil misalnya: bendungan kayu (timber dams), bendungan besi (steel dams),
bendungan pasangan bata (brick dams), bendungan pasangan batu (masonry dams)
dan bendungan beton ringan (rollcrete dams atau roller compact concrete dams)
3.4 Pembagian tipe bendungan
berdasar fungsinya
Bendungan pengelak pendahuluan
(primary cofferdam, dike)Bendungan pengelak (cofferdam)Bendungan utama (main
dam)Bendungan sisi (high level dam)Bendungan di tempat rendah (saddle
dam)Tanggul (dyke, levee)Bendungan limbah industri (industrial waste dam)Bendungan
pertambangan (mine tailing dam, tailing dam) Pemilihan ketiga bangunan utama
didasarkan pada topografi dan debit yang tersedia serta debit kebutuhan. Debit
andalan sedapat mungkin 1,2 x debit kebutuhan, namun bisa juga dibuat sama
apabila keandalan yang diinginkan leih rendah atau dengan sistem pemberian air
irigasi yang diatur secara bergilir.
Secara garis besar dasar pemilihan
ketiga alternatif tersebut dipertimbangkan sebagai berikut:
Q Andalan cukup, H (tinggi tekan)
cukup, maka dapat dibangun pengambilan bebas.Q Andalan cukup, H tidak cukup,
maka dibangun bendung. Bendung tetap jika sungai mampu menampung kenaikan air
saat banjir. Bendung gerak jika sungai tidak mampu menampung kenaikan air saat
banjir.Bendungan, jika Q andalan tidak cukup dan H tidak cukup.Namun
pengambilan sering kali dipertimbangkan berdasar kelayakan ekonomi bangunan,
yaitu antara biaya dan manfaat yang diperoleh.
Luar biasa, berikutnya harus lebih lengkap lagi
BalasHapusLebih bagus dengan gambarnya .
BalasHapus