TUGAS 7 PSDA TENTANG BANJIR DAN KEKERINGAN


DI SUSUN OLEH:
NICO ALFIANUR ( 16 630 115 )


BANJIR DAN PNANGGULANGAN KEKERINGAN

          Musim hujan kebanjiran, musim kemarau kekeringan.  Mungkin kita hanya bisa marah-marah kalau hal itu terjadi, entah marah kepada siapa.  Sasaran kemarahan yang paling mudah dilontarkan adalah kepada pemerintah dan kepada pengusaha yang kurang peduli terhadap lingkungan alam di sekitar kita.  Stop marah, mari kita bertindak !  Apa yang dapat kita lakukan kalau kita hanya sendiri ?  Jangan pesimis dulu.  Ingat ilmu lidi.  Satu batang lidi saja sudah mempunyai manfaat, apalagi kalau beberapa lidi disatukan, manfaatnya akan terasa sangat luar biasa.

Salah satu yang dapat kita lakukan adalah dengan membuat biopori.  Apakah biopori itu ?  Biopori adalah pori berbentuk terowongan kecil yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman.  Biopori merupakan lubang resapan berbentuk  silindris yang dibuat ke dalam tanah dengan diameter sekitar 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm atau tidak melebihi kedalaman air tanah.  Nantinya lubang ini diisi oleh sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori.  Biopori ini dikembangkan oleh Ir. Kamir Brata, praktisi dari Konservasi Tanah dan Air IPB.  Teknik biopori secara tradisional telah diterapkan oleh masyarakat kita dengan menggali lubang dan kemudian mengisinya dengan sampah organik sehingga sampah yang keluar dari rumah tangga hanya  tersisa sampah non-organik seperti plastik, kaleng, besi, dsb.  Pada teknik biopori, pembuatan lubang dimodifikasi dengan teknologi sederhana menggunakan bor tanah sehingga lebih memudahkan penggunanya.

Lubang resapan biopori ini adalah teknologi tepat guna untuk meningkatkan laju resapan air hujan dan memanfaatkan sampah organik yang dimasukkan ke dalam tanah.  Berbagai manfaat yang dapat kita peroleh dengan pembuatan biopori, yaitu :

Meningkatkan cadangan air tanah.
Mengurangi aliran air di permukaan.
Mencegah keamblesan dan keretakan tanah.
Menghambat intrusi air laut.
Mengubah sampah organik jadi kompos.
Meningkatkan unsur hara tanah.
Meningkatkan kesuburan tanah.
Mendukung upaya penghijauan.
Mengurangi sampah kota hingga 30%.
Mengatasi masalah akibat genangan air seperti penyakit demam berdarah dan kaki gajah.
Mengurangi pencemaran udara dan perairan.
Mengurangi emisi rumah kaca.
Mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan.
Luar biasa manfaat biopori ini.  Lubang ini dapat dibuat di halaman di sekeliling rumah, di dasar saluran yang biasa dibuat untuk membuang air hujan, di dasar alur di sekeliling pohon,  atau pada batas taman.  Bagaimana cara membuat biopori ?   Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk pembuatan lubang resapan biopori, yaitu :

1. Disiapkan bor tanah.
2. Dibuat lubang berbentuk silindris ke dalam tanah dengan diameter 10-20 cm dan kedalaman sekitar 100 cm.  Jarak antar lubang sekitar 100 cm.
3. Sampah organik yang berasal dari sampah tanaman berupa daun, rerumputan, dan sampah dapur berupa sisa-sisa sayuran dan sisa makanan dimasukkan ke dalam lubang dan dipadatkan.
Disiram dengan air cucian beras (air) untuk menjaga kelembaban.
 4. Setiap 2-3 hari ditambahkan sampah baru dan dipadatkan.
5. Setelah penuh, dibiarkan selama 1 bulan.  Kompos dalam biopori sudah dapat dipanen atau diambil bersamaan dengan pemeliharaan lubang.
Dengan teknik biopori, maka hampir semua sampah organik tidak perlu dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPS).  Sampah tersebut secara alami akan diproses oleh mikro organisme tanah dan dirubah menjadi kompos (pupuk organik).
     Manfaat utama yang dapat kita ambil dari pembuatan biopori ini adalah meningkatkan cadangan air dan menjaga permukaan air tanah, yang berari kita telah ikut menabung air untuk kebutuhan umat manusia.  Lebih dasyat lagi dengan adanya lubang resapan biopori ini maka bencana banjir bisa dicegah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini